Peluang bisnis franchise Sambal Bakar Indonesia sangat menjanjikan, terutama karena tingginya minat masyarakat terhadap kuliner pedas.
Sambal Bakar Indonesia adalah restoran yang menyajikan berbagai menu khas Indonesia dengan keunikan pada sambal yang diolah melalui proses pembakaran, memberikan cita rasa dan aroma yang khas.
Restoran ini berhasil menarik perhatian masyarakat dan memperoleh pendanaan awal sebesar US$1 juta (sekitar Rp15 miliar) pada Oktober 2022.
Hingga kini, Sambal Bakar Indonesia telah memiliki beberapa cabang di berbagai kota dan berencana untuk terus memperluas jaringannya.
Pada awalnya, Sambal Bakar Indonesia menawarkan peluang kemitraan dengan total investasi sekitar Rp3,47 miliar, yang mencakup royalti merek sebesar Rp1 miliar, bahan baku untuk 5 tahun sebesar Rp300 juta, serta renovasi area dan furnitur sebesar Rp900 juta.
Target penjualan per bulan diproyeksikan antara Rp1 miliar hingga Rp4,5 miliar, dengan pembagian pendapatan (revenue sharing) sebesar 10-15 persen, dan estimasi pengembalian modal dalam 4 hingga 18 bulan.
Namun, peluang kemitraan ini hanya ditawarkan kepada relasi terdekat karena nilai investasinya yang cukup besar.
Belakangan, Sambal Bakar Indonesia memutuskan untuk menutup sistem kemitraan dan fokus pada pengembangan cabang secara mandiri.
Keputusan ini diambil agar manajemen dapat lebih fokus dalam memperluas jaringan restoran milik sendiri.
Dengan demikian, saat ini Sambal Bakar Indonesia tidak beroperasi sebagai franchise dan lebih memilih ekspansi melalui pembukaan cabang-cabang yang dimiliki dan dikelola secara internal.
Sejarah dan Asal Usul Sambal Bakar Indonesia

Sambal merupakan elemen penting dalam kuliner Indonesia, dengan berbagai variasi yang tersebar di seluruh nusantara.
Salah satu inovasi terbaru dalam dunia kuliner pedas adalah konsep “Sambal Bakar”.
Meskipun tradisi sambal telah lama ada, konsep sambal yang dibakar menjadi populer melalui restoran “Sambal Bakar Indonesia”.
Restoran ini didirikan pada Juli 2022 oleh Richard Theodore, seorang pengusaha muda kelahiran 16 November 1995.
Bersama dengan content creator TikTok, Benjamin Master Adhisurya (Iben Ma), mereka memperkenalkan konsep sambal yang dibakar untuk memberikan cita rasa yang khas dan berbeda.
Dalam waktu singkat, Sambal Bakar Indonesia berhasil berkembang pesat.
Hingga Maret 2024, mereka telah memiliki 22 cabang yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, termasuk Jabodetabek, Lampung, Surabaya, dan Bali.
Kesuksesan ini tidak hanya didorong oleh strategi pemasaran yang efektif melalui media sosial, tetapi juga oleh kualitas rasa dan inovasi dalam penyajian sambal.
Menu yang ditawarkan beragam, mulai dari ayam goreng, bebek goreng, lele goreng, hingga seafood, semuanya disajikan dengan sambal yang dibakar.
Harga yang terjangkau dan cita rasa yang autentik membuat restoran ini diminati oleh berbagai kalangan.
Meskipun konsep sambal bakar ini relatif baru dan dipopulerkan oleh Sambal Bakar Indonesia, inovasi ini menunjukkan bagaimana kuliner Indonesia terus berkembang dan beradaptasi dengan selera masyarakat, tanpa meninggalkan akar tradisionalnya.
Menu Sambal Bakar Indonesia
Sambal Bakar Indonesia menawarkan berbagai menu dengan pilihan sambal yang unik dan beragam tingkat kepedasan.
Berikut adalah beberapa menu yang tersedia:
Pilihan Sambal:
- Sambal Bakka (Sambal Tomat): Memiliki tingkat kepedasan ringan, dikenal sebagai “Pedas Manjah”.
- Sambal Bara (Sambal Bawang): Menawarkan tingkat kepedasan sedang, disebut “Pedas Sopan”.
- Sambal Gajja (Sambal Hijau): Sangat pedas, disebut “Pedas Abiss”.
Menu Utama:
- Sambak Ayam: Menu wajib bagi pelanggan, terdiri dari ayam yang disajikan dengan sambal pilihan.
- Sambak Lele: Alternatif bagi yang ingin variasi selain ayam, dengan lele sebagai bahan utama.
- Sambak Telor Barendo: Menu pelengkap dengan telur sebagai bahan utama.
- Sambak Kulit: Favorit banyak pelanggan, menggunakan kulit ayam yang disajikan dengan sambal pilihan.
- Sambak Paru: Pilihan bagi pencari protein, menggunakan paru sapi.
- Sambak Bebek: Alternatif pengganti ayam dengan bebek sebagai bahan utama.
- Sambak Gurame: Untuk pecinta ikan, menggunakan ikan gurame.
- Sambak Iga: Menggunakan daging iga sapi, menu ini direkomendasikan untuk dicoba.
Menu Soto:
Tersedia tiga variasi soto bagi pelanggan yang ingin menikmati hidangan berkuah.
Menu Lainnya:
- Sambak Udang: Menggunakan udang sebagai bahan utama.
- Sambak Cumi Asin: Menggunakan cumi asin sebagai bahan utama.
- Sambak Ati Ampela: Menggunakan ati ampela ayam.
Setiap menu disajikan dengan pilihan sambal yang dapat disesuaikan dengan selera kepedasan Anda.
Untuk informasi lebih lanjut dan detail menu lainnya, Anda dapat mengunjungi situs resmi Sambal Bakar Indonesia.
Syarat Menjalin Kemitraan dengan Franchise Sambal Bakar Indonesia

Sambal Bakar Indonesia, yang dikenal dengan menu sambal pedasnya, sebelumnya menawarkan peluang kemitraan bagi individu atau perusahaan yang tertarik untuk membuka cabang di lokasi strategis.
Namun, per Oktober 2023, mereka memutuskan untuk fokus pada ekspansi cabang milik sendiri tanpa bantuan sistem waralaba atau franchise dan kemitraan.
Jika Anda tertarik untuk menjalin kemitraan dengan merek kuliner serupa, berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda pertimbangkan:
- Penelitian Mendalam: Lakukan riset tentang merek kuliner yang menawarkan peluang kemitraan. Pastikan mereka memiliki reputasi yang baik dan sistem operasional yang teruji.
- Pendaftaran Merek: Pastikan merek tersebut terdaftar di Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) untuk melindungi hak kekayaan intelektual dan menghindari sengketa di kemudian hari.
- Evaluasi Paket Kemitraan: Tinjau berbagai paket kemitraan yang ditawarkan, seperti paket outlet reguler atau besar, dan sesuaikan dengan kemampuan finansial serta tujuan bisnis Anda. Misalnya, Selera Sambal menawarkan paket outlet reguler dengan biaya sekitar Rp379.100.000.
- Pelatihan dan Dukungan: Pastikan franchisor menyediakan pelatihan intensif dan dukungan berkelanjutan untuk memastikan operasional yang sukses. Pendampingan yang baik akan membantu Anda memahami sistem dan standar yang ditetapkan.
- Penyusunan Standar Operasional (SOP): Franchisor harus memiliki SOP yang jelas untuk memastikan konsistensi produk dan layanan di semua cabang. SOP ini mencakup tata cara penyimpanan bahan baku, penanganan konsumen, dan pengemasan produk.
- Analisis Keuangan: Tinjau estimasi biaya investasi, biaya operasional, dan proyeksi pendapatan untuk memastikan kelayakan finansial. Misalnya, Sambal Bakar Indonesia sebelumnya membutuhkan investasi sekitar Rp3,47 miliar untuk membuka satu cabang.
- Konsultasi dengan Ahli: Sebelum membuat keputusan, konsultasikan dengan konsultan bisnis atau ahli franchise untuk mendapatkan pandangan objektif dan saran yang sesuai dengan situasi Anda.
Dengan langkah-langkah di atas, Anda dapat mempersiapkan diri untuk menjalin kemitraan dengan merek kuliner yang sesuai dengan minat dan tujuan bisnis Anda.
Harga Paket Kemitraan Franchise Sambal Bakar Indonesia

Sambal Bakar Indonesia sebelumnya menawarkan paket kemitraan franchise dengan rincian sebagai berikut:
- Modal Awal: Rp 2.950.000.000
- Biaya Franchise / Kemitraan: Rp 1.000.000.000
- Biaya Royalti: 15% dari omzet bulanan; setelah mencapai Break Even Point (BEP), sharing revenue menjadi 10%
- Biaya Marketing: Rp 25.000.000
- Jangka Waktu Kerjasama: 5 tahun
- Estimasi Profit Bulanan: Rp 81.000.000 – Rp 420.000.000
- Jumlah Gerai: 13
- Jumlah Menu: 32
- Tipe Investasi: Restoran
- Harga: Rp 1.000.000.000
- Luas: 1000 m²
- Kapasitas: 120 orang
- Tempat Parkir: ±68 motor dan 15 mobil
Proses menjadi mitra meliputi:
- Grand Opening
- Pengiriman Peralatan, Bahan Baku, dan Training
- Renovasi Outlet
- Pembayaran Biaya Investasi 100%
- Agreement Kerjasama Sambal Bakar Indonesia
- Approval Lokasi dan DP Rp 50.000.000
- Pengisian Formulir Kerjasama Sambal Bakar Indonesia
Analisa Perhitungan BEP Franchise Sambal Bakar Indonesia

Franchise Sambal Bakar Indonesia menawarkan peluang bisnis kemitraan kuliner dengan potensi keuntungan yang menarik.
Berikut adalah analisis perhitungan Break Even Point (BEP) berdasarkan informasi yang tersedia:
1. Biaya Investasi Awal:
- Modal Awal: Rp 2.950.000.000
- Biaya Franchise / Kemitraan: Rp 1.000.000.000
- Biaya Royalti: 15% dari omzet bulanan; setelah mencapai BEP, sharing revenue menjadi 10%
- Biaya Marketing: Rp 25.000.000
2. Estimasi Pendapatan Bulanan:
- Estimasi Profit: Rp 81.000.000 – Rp 420.000.000 per bulan
3. Estimasi Pengeluaran Bulanan:
- Gaji Karyawan: Rp 15.000.000
- Listrik, Air, Kebersihan, dll: Rp 2.000.000
- Harga Pokok Penjualan (HPP): 50% dari omzet bulanan
- Marketing Promosi (Opsional): 2% dari omzet bulanan
4. Perhitungan BEP:
Untuk menghitung BEP, kita perlu mengetahui total biaya tetap dan variabel, serta estimasi omzet bulanan.
- Total Biaya Tetap Bulanan:
- Gaji Karyawan: Rp 15.000.000
- Listrik, Air, Kebersihan, dll: Rp 2.000.000
- Marketing Promosi (Opsional): 2% dari omzet bulanan
- Total Biaya Variabel Bulanan:
- HPP: 50% dari omzet bulanan
- Estimasi Omzet Bulanan:
- Rp 81.000.000 – Rp 420.000.000
Contoh Perhitungan:
Misalkan estimasi omzet bulanan adalah Rp 300.000.000.
- Total Biaya Tetap Bulanan:
- Gaji Karyawan: Rp 15.000.000
- Listrik, Air, Kebersihan, dll: Rp 2.000.000
- Marketing Promosi (2% dari omzet): Rp 6.000.000
- Total Biaya Tetap: Rp 23.000.000
- Total Biaya Variabel Bulanan:
- HPP (50% dari omzet): Rp 150.000.000
- Total Biaya Variabel: Rp 150.000.000
- Total Biaya Bulanan:
- Rp 23.000.000 (Biaya Tetap) + Rp 150.000.000 (Biaya Variabel) = Rp 173.000.000
- Estimasi Profit Bersih Bulanan:
- Omzet Bulanan – Total Biaya Bulanan = Rp 300.000.000 – Rp 173.000.000 = Rp 127.000.000
- BEP Bulanan:
- Total Investasi Awal / Profit Bersih Bulanan = Rp 2.950.000.000 / Rp 127.000.000 ≈ 23,2 bulan
Dengan estimasi omzet bulanan sebesar Rp 300.000.000, BEP tercapai dalam waktu sekitar 23 bulan.
Namun, estimasi ini dapat berubah sesuai dengan variasi omzet bulanan dan biaya operasional yang aktual.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi BEP:
- Omzet Bulanan: Semakin tinggi omzet, semakin cepat BEP tercapai.
- Efisiensi Operasional: Pengelolaan biaya tetap dan variabel yang efektif dapat meningkatkan profitabilitas.
- Strategi Pemasaran: Promosi yang efektif dapat meningkatkan penjualan dan mempercepat pencapaian BEP.
Franchise Sambal Bakar Indonesia menawarkan peluang bisnis dengan potensi keuntungan yang signifikan.
Perhitungan BEP menunjukkan bahwa dengan estimasi omzet bulanan yang realistis, investor dapat mencapai titik impas dalam waktu yang wajar.
Namun, penting untuk mempertimbangkan variabel-variabel lain seperti lokasi, manajemen operasional, dan strategi pemasaran untuk memastikan kesuksesan jangka panjang.
Analisa SWOT Franchise Sambal Bakar Indonesia
Berikut adalah analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats) untuk franchise ini:
Kekuatan (Strengths):
- Keunikan Produk: Sambal yang dibakar memberikan cita rasa khas smokey yang membedakan dari kompetitor.
- Konsistensi Rasa: Bahan baku dan resep dipasok langsung oleh franchisor, memastikan kualitas dan rasa yang konsisten.
- Brand Recognition: Nama Sambal Bakar Indonesia sudah dikenal di beberapa wilayah, memudahkan promosi dan menarik pelanggan.
- Dukungan Franchisor: Mitra mendapatkan dukungan penuh seperti pelatihan, SOP, dan pemasaran, yang membantu operasional bisnis.
- Harga Terjangkau: Menyasar segmen pasar luas dengan harga yang kompetitif, membuat produk mudah diakses oleh berbagai kalangan.
Kelemahan (Weaknesses):
- Ketergantungan pada Sambal: Menu utama sangat berpusat pada sambal, sehingga mungkin kurang menarik bagi konsumen yang tidak menyukai pedas.
- Modal Awal: Biaya investasi dan royalti bulanan bisa menjadi hambatan bagi calon mitra dengan modal terbatas. Misalnya, total investasi yang dibutuhkan untuk membuka satu cabang mencapai Rp3,47 miliar, mencakup royalti brand Rp1 miliar, bahan baku untuk 5 tahun sebesar Rp300 juta, dan renovasi area serta furniture sebesar Rp900 juta.
- Standar Operasional yang Ketat: Mitra harus mematuhi SOP dari franchisor, yang mungkin dirasa membatasi kreativitas dan fleksibilitas dalam operasional.
- Ketergantungan Lokasi: Lokasi strategis sangat memengaruhi keberhasilan bisnis, sehingga sulit berkembang di daerah yang tidak ramai atau kurang strategis.
Peluang (Opportunities):
- Pasar Luas: Sambal adalah bagian penting dari budaya kuliner Indonesia, menjadikannya memiliki basis pelanggan yang besar dan setia.
- Ekspansi Regional: Potensi untuk membuka cabang di daerah-daerah baru yang belum terjangkau, memperluas jangkauan pasar.
- Tren Kuliner Tradisional: Meningkatnya minat masyarakat terhadap makanan khas Nusantara memberikan peluang besar untuk berkembang.
- Kolaborasi dengan Platform Digital: Mengoptimalkan layanan pesan antar seperti GoFood dan GrabFood dapat meningkatkan penjualan dan menjangkau pelanggan yang lebih luas.
- Inovasi Produk: Peluang menambahkan menu baru berbasis sambal untuk menarik lebih banyak pelanggan dan memenuhi selera yang beragam.
Ancaman (Threats):
- Persaingan Tinggi: Banyaknya restoran dan franchise dengan menu serupa bisa menjadi tantangan dalam mempertahankan pangsa pasar.
- Perubahan Tren Konsumen: Jika tren makanan bergeser dari masakan tradisional ke kuliner modern, permintaan bisa menurun.
- Ketergantungan pada Bahan Baku Pusat: Gangguan pada distribusi bahan baku dari franchisor dapat memengaruhi operasional dan kualitas produk.
- Kenaikan Biaya Operasional: Biaya bahan baku, gaji karyawan, atau sewa tempat yang meningkat dapat menekan margin keuntungan dan memengaruhi profitabilitas.
- Pandemi atau Krisis Ekonomi: Situasi ini bisa memengaruhi daya beli konsumen dan keberlanjutan bisnis, seperti yang terlihat selama pandemi COVID-19.
Franchise Sambal Bakar Indonesia memiliki potensi besar karena kekuatan pada keunikan produk dan pasar yang luas.
Namun, keberhasilan sangat tergantung pada lokasi strategis dan kemampuan mitra untuk mengikuti sistem dari franchisor.
Dengan strategi pemasaran yang tepat dan inovasi produk, franchise ini bisa terus tumbuh meskipun menghadapi tantangan persaingan dan perubahan tren konsumen.
Kesimpulan
Sambal Bakar Indonesia adalah restoran yang menawarkan berbagai menu makanan pedas khas Indonesia dengan cita rasa autentik.
Didirikan pada Juli 2022 oleh Richard Theodore dan Benjamin Master Adhisurya (Iben Ma), restoran ini telah berkembang pesat dengan 19 outlet yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Pada awalnya, Sambal Bakar Indonesia menawarkan peluang kemitraan bagi individu atau perusahaan yang tertarik untuk membuka cabang di lokasi strategis.
Investasi awal untuk menjadi mitra franchise mencapai sekitar Rp3,47 miliar, yang mencakup royalti brand, bahan baku untuk lima tahun, renovasi area, dan peralatan lainnya.
Biaya royalti ditetapkan sebesar 15%, dengan potensi sharing revenue antara 10% hingga 15% setelah mencapai break-even point.
Proyeksi balik modal diperkirakan antara 4 hingga 18 bulan, tergantung pada kinerja outlet.
Namun, pada Oktober 2023, Sambal Bakar Indonesia memutuskan untuk menghentikan sistem kemitraan dan fokus pada ekspansi melalui pembukaan cabang milik sendiri.
Keputusan ini diambil untuk memastikan kualitas dan konsistensi operasional, serta untuk lebih fokus dalam memperbanyak cabang yang dikelola langsung oleh perusahaan.
Salah satu pencapaian penting bagi Sambal Bakar Indonesia adalah perolehan sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Desember 2023.
Sertifikat ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menyediakan makanan yang aman dan sesuai dengan standar halal bagi konsumen.
Dengan fokus pada ekspansi cabang sendiri dan komitmen terhadap kualitas serta kepuasan pelanggan, Sambal Bakar Indonesia berupaya menjadi destinasi kuliner favorit bagi pecinta makanan pedas di Indonesia.